Dibalik Kata Aamiin...Aamiin...Aamiin... yang Diucapkan Oleh Nabi Saat Naik Mimbar


بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Saudaraku seislam yang saya muliakan, semoga Alloh memberikan kepada kita kefahaman dan manfaat dari hadits Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallama berikut :
عن كعب بن عجرة ، قال :
Dari Ka'ab bin 'Ujroh rodhiyallohu 'anhu, ia berkata :
قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم :
Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallama bersabda :
"احضروا المنبر " ،
"Hadirlah kalian ke mimbar!"
فحضرنا،

Maka kami pun memenuhi seruan beliau untuk hadir ke mimbar.
فلما ارتقى درجة ، قال : " آمين "
Ketika beliau menaiki tangga mimbar pertama, beliau mengatakan ; "Aamiin"
فلما ارتقى الدرجة الثانية ، قال : " آمين "
Ketika beliau menaiki tangga mimbar kedua, beliau mengatakan ; "Aamiin"
، فلما ارتقى الدرجة الثالثة ، قال : " آمين"
Ketika beliau menaiki tangga mimbar ketiga, beliau mengatakan ; "Aamiin"
فلما نزل ، قلنا :
Tatkala beliau turun dari mimbar, kami bertanya :
يا رسول الله ، لقد سمعنا منك اليوم شيئا ما كنا نسمعه ،
"Ya Rosululloh! Sungguh hari ini kami telah mendengar darimu apa yang belum pernah kami dengar sebelumnya."
قال : " إن جبريل عليه الصلاة والسلام عرض لي ،
Beliau berkata : Sesungguhnya Jibril 'alaihi ash-sholaatu was-salaama mendatangiku.
فقال : بعد من أدرك رمضان فلم يغفر له
Lalu Ia mengatakan : "Semoga Alloh menjauhkan dari rahmat-Nya orang yang mendapati bulan Romadhon namun ia tidak diampuni."
قلت : آمين
Aku mengatakan : "Aamiin"
فلما رقيت الثانية ، قال : بعد من ذكرت عنده فلم يصل عليك
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar kedua, ia mengatakan : "Semoga Alloh menjauhkan dari rahmat-Nya orang yang disebut namamu di sisinya ia tidak bersholawat kepadamu."
قلت : آمين

Aku mengatakan : "Aamiin"
فلما رقيت الثالثة ، قال : بعد من أدرك أبويه الكبر عنده أو أحدهما ، فلم يدخلاه الجنة
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia mengatakan : "Semoga Alloh menjauhkan dari rahmat-Nya orang yang mendapati di sisinya kedua orang tuanya yang telah tua atau salah satunya lalu keduanya tidak memasukkan dirinya ke Surga.
قلت : آمين
Aku mengatakan : "Aamiin"
[HR. Al-Hakim rohimahullohu, dia berkata "Sanadnya Shahih. Syaikh Al-Albani rohimahullohu menilai tentang hadits ini Shohih Lighoirihi dalam Shohih at-Targhib wat Tarhiib no. 995]
Sedangkan dalam hadits yang lain,
tersebut sebagai berikut :

عَنْ مَالِك بْن الْحَسَنِ بْنِ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ :
Dari Malik bin al-Hasan bin al-Huwairits, dari bapaknya dari kakeknya rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata :
صَعِدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمِنْبَرَ ، فَلَمَّا رَقِيَ عَتَبَةً ، قَالَ : " آمِينَ " ثُمَّ رَقِيَ عَتَبَةً أُخْرَى ، فقَالَ : " آمِينَ " ثُمَّ رَقِيَ عَتَبَةً ثَالِثَةً ، فقَالَ : " آمِينَ" ثُمَّ ، قَالَ
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallama naik mimbar, manakala menginjak anak tangga mimbar yang pertama, beliau berkata, ‘Aamiin’. Kemudian beliau menginjak anak tangga mimbar yang kedua dan berkata, ‘Aamiin’. Kemudian beliau menginjak anak tangga yang ketiga dan berkata, ‘Aamiin’. Kemudian beliau bersabda :
أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ :
“Jibril ‘alaihis-salaamu mendatangiku dan berkata,
يَا مُحَمَّدُ مَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَأَبْعَدَهُ اللهُ
‘Wahai Muhammad, barangsiapa yang mendapatkan Romadhon lalu dia tidak diampuni Alloh maka semoga Alloh menjauhkan orang tersebut dari rahmat-Nya’.
فَقُلْتُ : آمين
Maka aku mengatakan, ‘Aamiin’.
قَالَ : وَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللهُ
Dan beliau (Jibril ‘alaihis salaamu) berkata, ‘Barangsiapa yang mendapati kedua orangtuanya atau salah seorang dari keduanya lalu masuk neraka maka semoga Alloh menjauhkan orang tersebut dari rahmat-Nya’.
فَقُلْتُ : آمين
Maka aku mengatakan, ‘Aamiin’.
فَقَالَ : وَ مَنْ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَأَبْعَدَهُ اللهُ
Dan beliau juga mengatakan, ‘Barangsiapa namamu disebut di sisinya lalu ia tidak bersholawat kepadamu maka semoga Alloh menjauhkan orang tersebut dari rahmat-Nya’.
فَقُلْتُ : آمين
Maka aku mengatakan, ‘Aamiin’.
[HR. Ibnu Hibban rohimahullohu dalam shohihnya no. 409, Syaikh Al Albani rohimahullohu menilai hadits ini Shohih lighoirihi dalam Shohiih at-Targhiib wat Tarhiib no. 996]
Dari dua hadits shohih di atas dapat kita simpulkan tiga komponen doa malaikat Jibril alaihis salaamu yang diaminkan Nabi kita, yaitu :
1] Tentang orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Romadhon.
2] Tentang orang yang tidak mau bersholawat kepada Nabi kita saat nama beliau disebut didekatnya.
3] Tentang orang yang menyia-nyiakan kedua orang tuanya yang telah berusia lanjut atau salah satunya
Tiga golongan tersebut didoakan oleh Malaikat Jibril alaihis salamu agar Alloh menjauhkan orang-orang itu dari rahmat-Nya.
Adapun yang banyak beredar di sosmed, mimbar-mimbar Jum'at, majelis ta'lim, buletin dan media lainnya dengan lafazh berikut :
Doa MaLaikat JibriL menjeLang Nisfu Sya'ban : “Yaa ALLAH abaikanLah puasa umat Nabi Muhammad SAW, apabiLa sebeLum Romadhan dia beLum:
1.Memohon maaf kepada kedua orang tua jika keduanya masih hidup .
2.Bermaafan antara suami-istri .
3.Bermaafan dengan keLuarga, kerabat serta orang sekitar”.
Maka saat itu doa MaLaikat JibriL diaminkan oLeh RosuLLuLoh sampai 3x, Amin..amin..amin..

Atau
Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam, apabila sebelum memasuki bulan Romadhon dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada)
2) Tidak berma’afan terlebih dahulu antara suami istri
3) Tidak berma’afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya
Maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan Aamiin sebanyak 3 kali.
==================
Maka apa yang tersebut itu adalah KEDUSTAAN YANG NYATA atas Nama Nabi kita. Tidak ada satu pun ulama Hadits yang mengenal ungkapan di atas sebagai HADITS Nabi. Tidak ada Sanadnya dan tidak ada sumber kitabnya yang bisa dirujuk untuk diperiksa sanad dan keabsahan riwayatnya.
Dengan demikian penulis dan penyebarnya termasuk orang-orang yang masuk dalam ancaman Alloh Ta'aala :
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُم مُّسْوَدَّةٌ
“Dan pd Hari Kiamat kamu akan melihat orang2 yg Berbuat Dusta atas Nama ALLOH, wajah2 mereka menjadi Hitam.” (QS. Az-Zumar: 60).
Dan mereka termasuk golongan yang disabdakan Nabi berikut :
Al-Mughiroh rodhiyallohu anhu berkata: "Saya mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallama bersabda:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dgn berdusta atas nama orang lain. Maka barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya dari api Neraka.”
[HR. Al-Bukhori rohimahullohu dalam shohihnya No.1209 dan Muslim rohimahullohu dalam shohihnya No.4).
Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...
Wallaahu A'lam
Wallaahu Waliyyut Taufiq

¤¤ AD-DIINU AN-NASHIIHAH ¤¤

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top