Ada saatnya Aku dan Mungkin Engkau Akan Rindu Dengannya


*Ada saatnya* nanti aku dan (mungkin) engkau akan rindu dengan teman-teman yang sering memberikan nasihat di atas kebenaran ketika di dunia..
*Ada saatnya* nanti aku dan (mungkin) engkau akan faham bahwa apa yang sering dikatakan teman-teman kita sangat bermanfaat bagi kehidupan akhirat kita..
Yang sering menyerukan:
“Teman.. Kurangi selfie ya.. Jangan bermudah-mudahan pajang foto..”
“Teman.. Pakai hijab syar’i ya.. Jangan berhijab ala punuk unta seperti itu..”
“Teman.. Batasi pergaulan dengan bukan mahromnya ya..”
dan seabrek kecerewatan dia lainnya

Dia yang tidak pernah bosan ngasih info kajian..
Meski kadang ada yang sedikit sebal..
“Apa sih nih orang BC info kajian melulu..” (pas dikasih info masalah dunia lebih semangat)

Dia yang sering mengajak kita untuk semangat datang ke kajian sunnah ketimbang sekedar ngajakin jalan-jalan ke tempat wisata..
“Apa sih ngajak-ngajak orang.. Pergi aja sana sendiri..”

dia yang sering bahas agama ketimbang berbicara hal-hal yang kurang bermanfaat dan sekedar cekikikan denganmu..
Dan kita bilang dia tidak asyik..
Dia yang sering ngajakin untuk berilmu sebelum beramal,, yang ngajakin kita untuk beramal dengan bukan modal ‘katanya’,,dia yang ngajakin kita menjauhi hal-hal yang haram,,ngajakin kita menjauhi amalan yang tidak sesuai syari’at..

Meski kadang perkataannya tidak digubris,,diabaikan,, bahkan di dengar atau dibaca nasihatnya aja ngga..
Ada tulisan lihat judul udah males baca..

Mungkin ada sebagian kita yang gerah,,malah,,jengkel dengan kecerewatan teman-teman kita..
Hampir tiap hari memberi nasihat tentang agama (sok alim lu)..
Menganggap teman kita itu terlalu mencampuri urusan kita..
Terlalu merasa sok benar..

Kita lebih enjoy dan senang berteman dengan orang-orang yang ‘terkesan’ selalu meng’iya’kan ucapan dan perbuatan kita..
Mungkin dia orang-orang yang kita anggap setiakawan..
Kita lebih bahagia dan nyaman dengan orang-orang yang diam-diam (tapi menghanyutkan)..
Kita anggap dia sebaik-baiknya teman..
Kita anggap shahabat sejati,,best friend forever..
Padahal secara tidak sadar justru teman yang kita anggap sok benar itu,,teman yang kita anggap terlalu lebay menyampaikan kebenaran,,teman yang kita anggap sok mencampuri urusan oranglain,,dia itu orang-orang yang bisa jadi memberi manfaat bagi kehidupan kita..

yang engkau anggap teman dekat justru kenyataannya malah menjerumuskanmu..
Yang engkau anggap asyik ternyata ngga memberi manfaat sedikitpun untukmu..
Dia hanya sering menghabiskan waktu untuk berbicara masalah dunia,,dan akhirat ala kadarnya ahkan terlupakan..
Dia yang sering mengalihkan ketika diajak berlomba-lomba dalam masalah akhirat..
Justru yang engkau anggap nggap cerewet,, bebal,, ngga asyik dialah seharusnya yang engkau jadikan teman..

yah shahabat itu bukan hanya tentang seberapa asyik dan selalu nyaman ketika engkau bersamanya..
Bukan tentang seberapa lama engkau berinteraksi dengannya (bukan tentang jarak dan waktu)..
Tapi shahabat itu tentang siapa dia yang lebih condong mengingatkan kita kepada akhirat tanpa melalaikan dunia..
.
*Punya satu teman yang shalih*?
Jangan kita sia-siakan..
*Itu jauh lebih baik ketimbang punya 10 teman tapi agama dan akhlaqnya yang buruk*..

Hati-hati dengan teman-teman yang terkesan diam-diam tapi menyesatkan..
Karena ada saatnya nanti aku dan engkau akan sadar betapa berharganya mereka..
Ada saatnya nanti aku dan engkau merasa rindu dengan mereka..
Mereka yang di dunia yang sering diabaikan dan tidak digubris..
Kapan?
Ya ketika di akhirat..
Ketika kita tidak bisa memutar kembali untuk kembali ke dunia..
Mungkin saat ini akhirat banyak dianggap sebagai cerita yang dilalaikan sebagian orang,,dan karena terlalu terlena dengan dunia yang diinginkan akan terus ada..
Tapi nanti..ya nanti..
Kita akan sadar bahwa akhirat adalah kenyataan yang mau tidak mau harus dihadapi sedangkan dunia hanya kenangan yang sama sekali tidak berbekas..

Semoga aku dan engkau selalu di dekatkan dengan teman-teman yang shalih..
Semoga kita tidak salah ke mana memilih jalan akhirat kita..

Baarakallaahu Fiykum..
Allaahul musta’an..

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top